Kamis, 02 April 2009

Diktat Bodong????

Beberapa saat lalu saya disodori sebuah artikel menarik pada majalah Sabili, yang isinya kurang lebih sebagai berikut:

Waspada Penyebaran diktat Bodong

Beberapa pekan terakhir, Tim fakta menerima laporan bahwa telah beredar diktat berjudul Menelusuri Jejak-jejak Komunis dalam Pergerakan Islam. Diktat ini berisi kliping berita, artikel media cetak serta komentar penyusun pada tiap kliping yang umumnya bersifat menyudutkan Islam. Rupanya, sang penyusun yang menguburkan identitasnya ini mengirimkan diktat karya-karyanya pada tokoh-tokoh penting di negeri ini, diantaranya menteri agama, Menkopolkam, Kapolri, Kejagung, Para Gubernur, Bupati/Wali kota, ketua DPRD se-Indonesia, Pengurus MUI, Ketua FPI Ketua Majelis Mujahidin Indonesia, Ketua Hidzbut Tahrir Indonesia, BEM UI, BEM UGM, Media cetak, Televisi dan lainnya.

Kliping berita dalam diktat ini berisi berapa hal. Pertama, berita kriminal yang dilakukan oknum beragama Islam. Kedua, wawancara Nasr Abu Zayd, tokoh liberalis muslim terkemuka. Ketiga, cuplikan berita dari majalah katolik Sabda tentang musibah yang menimpa pastor Romo Antonius Beni Susetyo, sekertaris eksekutif KWI. Keempat, artikel Frans Magnis Suseno SJ yang mengkririk UU Pornografi sebagai ancaman tersembunyi dan lainnya.

Berikut ringkasan isi dari diktat tersebut:

1. mengadu domba umat Islam dengan umpan dan penyulut dari ayat-ayat al-qur’an dan hadits yang dicomot sesukanya

2. menuduh adanya ayat-ayat Al-Quran dan hadits palsu sebagai penyulut umat Islam untuk selalu bersemangat dalam perang memerangi kaum kafir

3. menuding orang kristen di barat yang masuk Islam karena falsafah hidup free sex sesuai dengan poligami dalam Islam

4. menuduh adanya ayat-ayat palsu yang disisipkan dalam Al-Quran

5. Al-Quran mengajarkan membunuh pada musuhnya dengan segala cara dan kejahatan

6. menuduh umat Islam menghalalkan cara pengeboman untuk menumpas semua musuh Islam

7. menyebutkan bahwa jumlah jamaah haji di Indonesia menngkat seiring dengan meningkatnya kasus korupsi yang menimpa tokoh-tokoh Islam. Haji dianggap sebagai cara memutihkan uang hasil korupsi. Di akhir tulisan penulis bertanya ”Islam agama allah atau agama setan sih?”

8. menuding adanya ayat-ayat sisipan dalam Quran yang harus disensor karena mengajarkan kebrutalan, kekejian, dan membolehkan pemerkosaan pembantu rumah tangga. Al-Quran dan hadits harus dilarang karena merendahkan perempuan dan melanggar UU Pornografi

9. menuduh Islam menghalalkan pemerkosaan dan terorisme

10. menuding Al-Quran sudah direvisi dan disisipi berbagai ayat agar sesuai dengan adat istiadat dan kebiasaan, hobi para penguasa, dan orang kaya setelah nabi Muhammad SAW wafat.

11. menganggap adanya ayat-ayat setan dalam Al-Quran sehingga sepanjang jalan sejarah umat Islam selalu bertengkar dan berperang. Sudah waktunya Quran dan Hadits direvisi agar tidak lagi jatuh korban

12. menuding iman umat Islam sudah menipis sehingga menjadikan Kristenisasi sebagai momok. Jika umat Islam ragu dengan keIslamannya, sebaiknya pindah agama dengan damai, tak usah ribut-ribut menuduh kristenisasi

13. memuji film Fitna

14. meminta pada harian kompas untuk menerbitkan diktat tersebut

15. menuduh kewajiban ibadah haji sebagai bukti bahwa Islam telah diperalat oleh para ulama dan pnjajah timur tengah sehingga negara-negara arab dan para calon-calonnya semakin kaya sementara rakyat dikuras tabungannya hingga melarat

16. menyindir semangat anti pornografi di kalangan umat Islam dengan kalimat ”porno no, memperkosa perempuan yes, yes” dan ”Allah pun disuap dengan UU Pornografi”

17. menuduh Islam sebagai agama yang melonggarkan poligami bebas tanpa batas, pemerkosaan, kawin cerai, dan kawin kontrak

sayangnya penyusun diktat sarat hujatan ini tidak berani mencantumkan identitas yang jelas dan bisa dipertanggungjawabkan. Beliau justru menggunakan identitas palsu dalam setiap tulisannya. Anehnya, meski nama penulisnya berbeda, struktur dan gaya tulisannya sama sehingga tim fakta menyimpulkan bahwa penulis dan penyusun diktat ini adalah satu orang. Oleh karena itu, diktat setebal 171 halaman ini layak disebut ”Diktat Bohong”.

Sumber: Majalah Sabili edisi 18 th. XVI 26 Maret 2009, hlm 68 dengan beberapa perubahan

Jika kita melihat isi dari artikel ini, sebagai generasi muda Islam sudah seharusnya kita bersikap hati-hati terhadap semua isu yang beredar. Diktat ini hanyalah satu dari sekian banyak diktat, artikel, dan isu-isu yang dikeluarkan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab yang hanya berniat menghancurkan Islam.

Lantas apakah kita hanya akan diam saja melihat agama kita diinjak-injak, dihujat dan difitnah seperti itu?

Sementara kita selaku generasi mudanya malah masih saja senang berkutat dengan semua hal keduniawian, mengikuti nafsu yang tak ada habis-habisnya.

Kawan, yang kami coba sampaikan hanyalah bahwa Islam itu indah,.

So,... kalo esensinya ga’ indah,. bikin orang menderita,. Udah pasti bukan Islam,.

Kalopun bawa-bawa nama Islam,... itu Cuma Islam-Islaman,..

Bukankah Islam diturunkan sebagai Rahmat bagi seluruh Alam,...?

0 komentar:

Search in the Quran
Search:
Download | Free Code
www.SearchTruth.com